Selasa, 21 September 2010

BAB XI STANDART OPERASI PROSEDUR ( SOP ) STASIUN PENGOLAHAN NUT

Garis Panduan Dan Prosedur Operasi Stasiun Pengolahan Nut.

Stasiun ini meliputi peralatan sebagai berikut :
A. Claybath Separator
B. Ripple Mill
C. Nut Silo
D. Kernel Silo
Stasiun ini dijalankan untuk membantu menaikkan tekanan di Boiler dengan cara mensuplai Shell sebagai bahan bakar. Yang pertama harus dijalankan adalah claybath Separator, Ripple Mill, Shaking Greate Nut Silo ( Outlet ). Kernel silo kemudian pengisian Nut Silo.

A. Claybath Separator

1. Pemeriksaan pendahuluan
a. Periksa pompa dengan memutar memakai tangan untuk mastikan tidak ada penyumbatan setelah habis proses.
b. Periksa level air dan tambahkan jika kurang. Jika terjadi kehilangan inti ( losses ) yang tinggi atau pemisahan tidak stabil, maka air larutan CaCo3 harus diganti.
c. Periksa dan bersihkan saringan pada Vibrating screen.

2. Menjalankan
a. Jalankan pompa dan biarkan air tersirkulasi.
b. Jalankan Stirrer agar air dengan kalsium karbonat dapat bercampur.
c. Mengukur dengan Hidrometer untuk mengetahui BJ air. Jika BJ air kurang dari 1,14 tambahkan kalsium karbonat sampai didapat sesuai standar.
d. Jalankan Vibrating Screen dan buka kran air sedikit mungkin untuk pencucian dengan hasil shell/kernel bersih.
e. Jalankan Transport Fan untuk wet shell dan wet kernel.
f. Jalankan Cracked Mixture Elevator sebelum Ripple Mill beroperasi.

3. Operasi
a. Claybath Separator harus memperoleh perhatian yang cukup dari operator.
b. Berat jenis air harus tetap dipertahankan pada 1,14 dan level air harus tetap dipertahankan.
c. Tetap dilakukan pemeriksaan secara visual terhadap kehilangan inti di shell dan mutu kernel.

4. Menghentikan
a. Hentikan Ripple Mill dan umpan ke Claybath Separator.
b. Lanjutkan operasi Claybath Separator hingga tidak ada lagi shell dan kernel yang dikeluarkan.
c. Hentikan mesin dengan urutan yang berlawanan dengan prosedur menjalankan.
d. Matikan air pencuci.
e. Pastikan semua Isolator dalam posisi mati( Off ).

5. Panduan Untuk Pengendalian Mutu
a. Pastikan kehilangan inti di shell dipertahankan kurang dari < 3 % dari sample.
b. Pastikan total Shell didalam kernel dipertahankan dibawah 7 %.
c. Periksa sample agar Broken Nut dan Whole Nut masing - masing tidak melebihi 1 % dari sample. Jika terjadi, Periksa kembali produksi agar dapat di temukan penyebabnya.

6. Pencatatan
a. Waktu menghidupkan dan mematikan mesin.
b. Pencatatan Berat Jenis ( Bj ) air setiap jam.

7. Tugas –Tugas Operator
a. Tetap memelihara kebersihan mesin-mesin dilingkungan kerja.
b. Memastikan mesin beroperasi dengan benar.
c. Memastikan mutu dan efesiensi dipertahankan dengan parameter control.
d. Memastikan Throughput dipertahankan sesuai dengan level Nut silo.
e. Tetap melakukan pencatatan seperti waktu menghidupkan dan memastikan serta alasannya, pembacaan amper dsb.
f. Memberitahukan kepada Assisten/Mandor yang bertugas jika terjadi gangguan atau kerusakan mesin.
g. Melaksanakan prosedur operasi yang telah digariskan oleh pimpinan seperti prosedur menghidupkan dan menghentikan dan juga instruksi yang spesifik diberikan oleh Assisten/Mandor yang bertugas.

B. Ripple Mill

Peralatan dibagian ini meliputi :
Vibrating Feeder, Ripple Mill, Cracked Mixture Conveyor, Cracked Mixture elevator, Kernel & shell Separating Column, Dry Shell Cyclone.
1. Pemeriksaan pendahuluan
a. Periksa Chute yang mau masuk ke Ripple Mill karena biasanya terjadi penumpukan nut dan kotoran. Setiap pagi bagian ini harus dibersihkan.
b. Periksa Ripple Mill apakah tersumbat atau tidak akibat proses malam sebelumnya.
c. Periksa apakah system Pneumatik dan Fan bersih dan tidak ada gangguan serta Cyclone untuk kernel Transport dan wet shell tetap bersih.

2. Menjalankan
Sebelum bagian ini beroperasi, Claybath Separator, Fuel Conveyor ( di boiler ) sudah beroperasi.
Urutan-urutan untuk menjalankan sebagai berikut :
a. Jalankan Shell Cyclone Fan ( termasuk air lock )
b. Jalankan Cracked Mixture Conveyor
c. Jalankan Cracked Mixture Elevator.
d. Jalankan Ripple Mill.
e. Pastikan Wet kernel & Wet Shell Transport Fan telah jalan.
f. Jalankan Shaking Grate dari Nut silo.

3. Operasi
a. Pastikan Umpan Nut silo merata dan sesuai dengan throughput agar effesiensi pemecahan yang tinggi dapat dipertahankan.
b. Periksa Cracked Mixture setiap Ripple Mill untuk mengetahui Broken Nut, Broken Kernel dan Uncracked Nut. Jika diluar standar harus segera dilaporkan kepada Assisten/Mandor yang bertugas dan effesiensi riplle mill ≥ 96 % dan Broken kernel <15 %.
c. Shell Cyclone harus tetap diamati untuk memastikan umpan yang masuk merata dan tidak terjadi kejutan. Dan juga pemisahan shell dan kernel efektif serta shell keluar stabil. Target kehilangan inti di dry shell kurang dari 3 % dan dumper harus distel jika kehilangan tinggi.

4. Menghentikan
a. Pertama kali yang harus dilakukan untuk menghentikan bagian ini adalah menghentikan umpan Nut silo dan membiarkan seluruh mesin beroperasi hingga tidak ada lagi Nut yang melewati Ripple Mill.
b. Jika sudah tidak ada lagi Nut yang mengalir, hentikan seluruh mesin dengan langkah yang berlawanan dengan seluruh prosedur menjalankan.
c. Pastikan seluruh isolator listrik dalam posisi mati.



5. Panduan Untuk Pengendalian Mutu
a. Effisiensi pemecahan hanya dapat diperoleh melalui pengawasan yang tetap dan pendekatan yang bijak terhadap operasi.dan pastikan effesiensi pemecahan ripple mill ≥ 96% dan broken kernel < 15 %.
b. Sampel dari Riplle Mill harus dianalisa secara Kontinous untuk memastikan Broken Kernell pada tingkat yang minimum dan juga Broken Nut dan Whole Nut.
c. Kehilangan Inti pada Shell Cyclone harus serendah mungkin, hanya Broken kernel saja yang boleh terlihat, bukan whole kernel. Persentase Broken Kernel harus kurang dari 3 %.
d. Cracked Mixture ke Claybath Separator relative harus bersih dari Fibre dan kotoran. Hal ini bisa dicapai jika sistem Pneumatik bekerja dengan tepat.

6. Pencatatan
a. Catat jam mulai dan berhenti operasi.
b. Catat beban pada Fan ( Shell Cyclone ).

7. Tugas – Tugas Operator
a. Tetap memelihara kebersihan mesin dan lingkungan kerja.
b. Mengoperasikan semua mesin dengan benar dan efesien.
c. Memastikan dipertahankannya Throughput yang benar sesuai dengan tingkat Nut didalam Nut Silo.
d. Memastikan mutu yang optimum dipertahankan.
e. Memastikan kehilangan inti minimum dan tetap dipertahankan.
f. Tetap melakukan pencatatan.
g. Memberitahukan kepada Assisten/Mandor yang bertugas setiap terjadi kerusakan atau kegagalan mesin.
h. Melaksanakan prosedur operasi sebagaimana yang digariskan oleh pimpinan seperti prosedur menjalankan dan menghentikan atau tugas tertentu yang diberikan oleh Assisten/Mandor yang bertugas.

C. Nut Silo

Peralatan dibagian ini meliputi :
Wet Nut Elevator, Nut Silo, Shaking Grate dari Nut Silo telah beroperasi sebelumnya.

1. Pemeriksaan Pendahuluan
a. Periksa semua Chute apakah telah bersih, periksa Chute keluar Nut Polishing Drum dan buang setiap besi atau benda asing lainnya.
b. Periksa tingkat ( level ) Nut didalam nut silo.

2. Panduan Untuk Pengendalian Mutu
a. Nut yang keluar dari Nut Polishing drum harus bersih dari sisa - sisa fibre pada permukaanya.
b. Kadar air nut sebelum masuk Nut Silo biasanya sekitar 21 - 22 %.
c. Nut yang keluar dari Nut silo harus mempunyai kadar air sekitar 12 % atau didalam selang 12 - 13 %.

3. Pencatatan
a. Catat jam mulai dan berhenti

4. Tugas-tugas Operator
a. Tetap memelihara mesin dan lingkungan kerja.
b. Mengoperasikan mesin dengan benar dan efisien.
c. Memastikan Throughput dipertahankan
d. Memastikan mutu dan efisiensi Optimum dipertahankan.
e. Tetap mencatat operasi mesin seperti waktu jalan/berhenti, alasannya tidak beroperasi.
f. Menginformasikan kepada Assisten/Mandor yang bertugas jika terjadi kerusakan atau ketidaknormalan fungsi mesin.
g. Melaksanakan Prosedur operasi seperti yang digariskan pimpinan seperti prosedur menghidupkan dan menghentikan atau tugas khusus yang diberikan oleh Assisten/Mandor yang bertugas.

D. Kernel Silo

1. Pemeliharaan Pendahuluan
a. Periksa dan bersihkan fan heater kernel silo serta kisi - kisinya dan juga kawat saringan dibagian hisap.
b. Periksa Vibrating Grate dan pastikan tidak ada penyumbatan oleh fibre.
c. Periksa dan bersihkan fan untuk Dry kernel Transport serta Cyclone nya.

2. Pemanasan
a. Buka katup By-pass dan steam trap.
b. Buka katup uap untuk heater.
c. Setelah 2 menit tutup katup By-pass dan periksa apakah steam trap beroperasi dengan baik.

3. Menjalankan
a. Jalankan fan untuk kernel silo jika proses telah stabil untuk penghemat beban.
b. Jalankan Dry kernel Transport fan.
c. Jalankan Dry kernel conveyor
d. Jalankan Vibrating Grate.

4. Operasi
a. Pengeringan kernel harus berjalan kontinyu tanpa masalah.
b. Vibrating Grate dikernel silo harus disetel sesuai dengan Throughput yang dikehendaki secara kontinyu. Pengeluaran dari kernel silo harus dikontrol dengan cermat dan merata.

5. Menghentikan
a. Prosedur untuk menghentikan dilakukan sebagai kebalikan dari prosedur untuk menjalankan.
b. Seluruh katup uap harus tertutup.
c. Seluruh Isolator harus dalam posisi mati.

6. Panduan Untuk Pengendalian Mutu
a. Temperatur kernel silo harus dipertahankan( sekitar 400 C Bagian atas, 650C bagian tengah dan 800 C bagian bawah ). Setiap kenaikan atau penurunan temperatur harus diselidiki dan segera dikoreksi, jika tidak pengeringan akan tidak efektif.
b. Air dan Fibre tidak boleh masuk kedalam kernel silo.
c. Pengeringan kernel harus dimonitor secara cermat, kadar air kernel harus sekitar 7 %.
d. Pengendalian mutu kenel harus terus dimonitor. Kadar kotoran harus tidak lebih dari 7 % dan kadar air tidak boleh melebihi 7 %.

7. Pencatatan
a. Temperatur pada kernel silo harus dicatat secara teratur.
b. Beban ( Ampere ) fan harus di catat.

8. Tugas-tugas Operator
a. Tetap memelihara kebersihan lingkungan kerja dan mesin yang dioperasikan.
b. Mengoperasikan mesin secara benar.
c. Memastikan Throughput yang diinginkan dapat dipertahankan.
d. Memastikan kualitas dan perameter pengeringan cocok.
e. Tetap mencatat operasi mesin, waktu menjalankan dan temperatur kernel silo dsb.
f. Memberitahukan kepada Assistan/Mandor yang bertugas jika ada gangguan atau kerusakan mesin.
g. Melaksanakan setiap prosedur operasi yang telah digariskan oleh pimpinan seperti prosedur menjalankan dan menghentikan atau instruksi yang diberikan oleh Assistan/Mandor yang bertugas.
h. Karyawan bagian stasiun Pengolahan Nut harus tetap berada di stasiun Press pada saat jam kerja kecuali ada keperluan/tugas lain demi kelancaran proses produksi
i. Keutuhan peralatan/perlengkapan kerja di Stasiun Pengolahan Nut harus dijaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar