Selasa, 21 September 2010

BAB IV STANDART OPERASI PROSEDUR ( SOP ) STASIUN LOADING RAMP

Garis panduan dan prosedur operasi loading ramp

Cara kerja :
1. Operator harus bisa bekerja sama dengan petugas sortasi dan memastikan TBS yang dibongkar dilantai dibongkar ditempat yang aman dan petugas sortasi segera menghubungi operator alat berat jika sortasi telah selesai agar di masukkan ke dalam hopper.
2. Jika dalam kondisi panen puncak, dimana TBS yang di bongkar di atas lantai, maka operator bekerjasama dengan petugas sortasi harus mengatur pembongkaran tersebut dan memastikan ada jalan untuk alat berat agar dapat mendorong TBS masuk ke hopper.
3. Brondolan dan tandan yang berada di lantai harus segera di masukkan ke dalam Hopper agar tidak terlindas oleh kendaraan yang mengakibatkan luka. Bagian atas hopper harus tetap bersih sepanjang waktu, operator yang bertugas bekerjasama dengan petugas sortasi harus tetap memastikan hal ini telah dilaksanakan
4. TBS harus dimasukkan ke dalam loading ramp terkontrol secara hati – hati, Hopper harus diisi agar tidak ada kekosongan sepanjang operasi dan pengisian harus berurutan dari pintu ke pintu.
5. TBS harus dimasukkan ke dalam lori berdasarkan yang pertama masuk harus pertama keluar( FIFO = First In First Out ). Jika pengisian loading ramp terkendali maka pengeluarannya juga harus terkendali. Operator harus memastikan pengisian lori tidak terselang – seling dan siklus tersebut harus di ulang secara terus menerus sepanjang operasi.
6. Pengisian dan pengosongan yang terkendali akan mencegah bertumpuknya TBS yang dapat menimbulkan naiknya tingkat ALB/ Asam lemak bebas( FFA = Free Fatty Acid ). TBS yang menumpuk akan menyebabkan terjadinya akumulasi panas akibat dari aktivitas kimiawi dari dalam buah.
7. Lori buah harus diisi sepenuh mungkin dengan tidak menghambat / tersangkut didalam sterilizer. Lori yang tidak penuh akan mengurangi kapasitas sterilizer yang mengakibatkan rendahnya kapasitas olah( Througput ) pabrik.
Pengisian janjangan ke dalam lori apabila terdapat berondolan maka dalam satu lori berondolan diisikan ¼ lori dan janjangan diisikan ¾ lori.
8. Pemasukkan dan pemindahan lori dari dan kedalam sterilizer harus dilakukan dengan memakai Capstand / Winch.
Lori ditarik berdasarkan kekuatan / kapasitas capstand( 40 ton hanya bisa menarik 1 rebusan = 12 lori berisi TBS/30 ton tidak boleh lebih dan tidak boleh dipaksakan karena akan mengurangi umur mesin dan kabel seling cepat putus) dengan operator memberikan tanda berupa aba – aba tangan/suara apabila akan dijalankan untuk menghindarkan kecelakaan kerja.
9. Lori harus tetap dalam kondisi bagus dan diperbaiki secara teratur.
Faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah jarak main (pergeseran) proses roda lori tidak boleh melebihi 6 mm karena hal ini akan menyebabkan kasus lori keluar dari rel. Lori keluar dari rel berarti kehilangan waktu yang berpengaruh terhadap kapasitas sterilizer yang berkelanjutan dengan kapasitas giling pabrik ( throughput ).
10. Jumlah lori harus cukup untuk kepentingan proses produksi setiap saat. Hal penting yang diperlukan adalah lori yang telah terisi sedikitnya 2 Rebusan di depan sterilizer yang siap dimasukkan sebelum siklus perebusan buah selesai dan telah dikeluarkan dari sterilizer.
11. Lori yang keluar dari rel harus dikembalikan ke rel dengan menggunakan dongkrak atau pengangkat. Lori tersebut tidak boleh didorong atau ditarik dengan paksa kembali rel karena hal ini akan menghancurkan lantai beton dan akan merusakkan roda lori atau rell.
12. Berondolan dan tandan yang terlempar keluar pada saat pemasukan ke lori tidak boleh berserakan dan harus segera dibersihkan dan dimasukkan kedalam lori.
13. Sampah yang ada di loading ramp harus selalu dibuang ke tempat pembuangan jangan sampai ikut dimasukkan kedalam lori dan brondolan yang telah dipisahkan dari sampah harus dipastikan dimasukkan kedalam lori untuk direbus.
14. Kebersihan daerah loading ramp harus tetap terjamin, brondolan, tandan, sampah harus segera dibersihkan setelah habis proses produksi.
15. Karyawan bagian stasiun loading ramp harus tetap berada di stasiun loading ramp pada saat jam kerja kecuali ada keperluan lain demi kelancaran proses produksi
16. Keutuhan peralatan / perlengkapan kerja di Stasiun Loading Ramp harus dijaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar