Selasa, 21 September 2010

BAB IX STANDART OPERASI PROSEDUR ( SOP ) STASIUN PRESSING

Garis panduan dan Prosedur Operasi Stasiun Press

Stasiun ini mencakup peralatan sebagai berikut :

Digester, Press, Crude Oil gutter , Sand Trap Tank, Vibrating Screen, Crude Oil Pump, Digester Feed Conveyor, Fruit Return Conveyor.

1. Pemeriksaan Pendahuluan
Lakukan inspeksi secara visual terhadap electromotor, Gear Box dan kopling apakah dalam keadaan layak operasi level oli di Gear Box Cukup, aligment kopling tepat, Elektromotor tidak bergetar. Dan juga inspeksi visual As utama, Kopling, bagian dalam digester apakah sudah kosong dan tidak ada benda asing, catat kondisi pisau - pisau pengaduk digester dan laporkan jika sudah aus untuk ditindak - lanjuti. Begitu juga dengan kondisi press dan press cake serta bushing As harus dalam kondisi baik.

2. Persiapan Untuk Pengoperasian – Pemanasan
a. Periode Pemanasan sangat penting dilakukan di stasiun press ini agar tingkat temperature untuk proses dapat dicapai secepat mungkin setelah produksi di mulai.
b. Buka seluruh kran By-pass pembuangan kondensat( drain ) Digester, Kemudian kran uap dan biarkan sekitar 2 menit sampai air habis dan steam yang keluar. Tutup kran By-pass dan periksa steam trap apakah dalam kondisi normal.
c. Digester dengan steam yang langsung / injeksi maka kran uap dibuka setelah digester berisi sekitar 2/3.
d. Buka uap untuk Crude Oil Tank di bawah Vibrating Screen.

3. Menghidupkan
Sebelum Press mulai dijalankan, stasiun Depericarper dan Cake Breaker Conveyor sudah harus dijalankan.
a. Hidupkan satu persatu digester pada setiap jalur. Hal ini bertujuan agar pemakaian arus listrik tidak secara mendadak dan Generator mampu manghasilkan daya sesuai dengan kebutuhan dan tegangan stabil.
b. Hidupkan Conveyor Feed Digester.
c. Hidupkan Fruit Return Conveyor, setelah Fruit elevator di jalankan.
d. Crude Oil Pump bekerja dengan memeriksa pelampung otomatis dan tidak secara by-pass.
e. Hidupkan Vibrating Screen.
f. Periksa Katup Oil Gutter yang menuju Vibrating Screen apakah sudah terbuka.
g. Mulai pengisian ke digester dan pastikan pengadukan harus lumat ( + 15 Menit )
h. Jika Digester telah penuh, hidupkan Press.
i. Setelah Press beroperasi, pintu keluar Digester harus terbuka penuh.
j. Kendalikan Cone untuk Hidrolik press secara manual hingga kondisi ampas (press cake ) kering dan keluar merata. Tujuan hal ini untuk mencegah ampas yang keluar dari press basah atau terlalu kering yang dapat mengakibatkan kemacetan pada Press. Biasanya tekanan Hidrolik press sekitar 50 s/d 60 bar dan beban motor dipertahankan sekitar 40 Amp. Buah yang telah di Sterilisasi pada malam sebelumnya biasanya fibernya lebih kering sehingga harus pada posisi manual dan setelah buah segar pada posisi otomatis.
k. Pindahkan Hidrolik Cone dari posisi manual menjadi otomatis.
l. Atur pemasukan air panas ke Press Cage malalui kran Digester harus dijalankan secara berurutan agar sabut yang keluar ke stasiun Boiler secepat mungkin dan untuk pengendalian beban awal listrik dan konsumsi uap. Hal ini tidak perlu dilakukan jika sistem pengenceran nol ( tidak ada pengenceran )
m. Pengisian dan pengoperasian Digester berikutnya setelah selesai pengisian dan pengoperasian satu Digester, begitu seterusnya.

4. Selama Operasi
a. Pastikan Digester selalu penuh( ¾ ) dan minyak cukup mengalir dari Digester.
Hal ini sangat penting, jika digester tidak dapat dipertahankan penuh ( ¾ ) karena ada halangan, maka satu unit digester / press harus di matikan.
1 ). Digester / press tidak boleh beroperasi dalam keadaan tidak penuh( ¾ ) beban Operasi harus berkisar 25 - 35 Amp, Jika keluar dari jangkauan ini harus segera dilaporkan untuk suatu tindakan.
2 ). Kurangnya minyak yang keluar dari digester menunjukkan proses digester atau Sterilizer kurang baik atau temperatur yang kurang.
3 ). Ketinggian buah di Digester menentukan tekanan buah didalam Digester sebagai akibat dari beratnya dan juga pergesekan dengan pisau – pisau pengaduk. Jika Digester tidak dipertahankan penuh( ¾ ), waktu pengadukan menjadi pendek dan tekanan dalam buah berkurang, kombinasi dua faktor ini mengakibatkan proses di Digester tidak baik dan kehilangan minyak( Oil Losses ) yang lebih tinggi.
b. Memastikan pemasukan buah yang telah dilumatkan ke dalam press secara merata.
c. Inspeksi dan atur penambahan air panas dengan melihat Crude Oil di atas Screen, hal ini dilakukan jika Sistem pengenceran dilakukan. Jika tidak ada pengenceran ( sistem pengenceran Nol ) air tidak perlu ditambahkan.
d. Dengan seksama amati keluaran ampas ( Press cake ) dari Cone Press
e. Periksa sistem penggerak jika timbul suara ( Getaran ) yang aneh.
f. Periksa mutu ampas ( Press Cake ) secara teratur untuk memastikan tidak terlalu basah dan tidak terlalu banyak Nut pecah ( Broken Nut ). Target kehilangan minyak diampas dalam basis kering ( OLDB ) adalah < 8,5 % dan basis basah < 5 % (wet basis), sedangkan rasio antara broken Nut dan Total Nut adalah < 15 %.
g. Temperatur didalam Digester harus dipertahankan 800 C - 900 C dengan cara membuka kran uap sesuai dengan keperluan.
h. Beban electromotor press harus tidak boleh melebihi 45 Amp( dipertahankan 40 Amp dalam kondisi normal )
i. Penyamplingan ampas press dengan kertas sampling visual( warna putih ) setiap 1 jam sekali oleh sample boy/operator press untuk mengetahui losses secara visual.

5. Pencatatan
Pencatan yang harus dilakukan :
a. Waktu mulai dan berhenti setiap press sepanjang hari.
b. Pembacaan ampere dari Digester dan Press setiap jam dengan kondisi kerja pada beban yang penuh.
c. Temperature di dalam Digester.
d. Tekanan Hidrolik pada Press

6. Penghentian
a. Lanjutkan Press tetap beroperasi hingga buah yang masuk ke Press habis, Kemudian tutup pintu Digester dan hentikan.
b. Tarik kembali Cone dan buang tekanan serta hentikan pompa Hidrolik.
c. Matikan uap ke dalam Digester.
d. Hentikan Press, tetapi tetap lanjutkan penambahan air panas di Press untuk mencuci semua sisa minyak( Crude Oil ) dari Press, Oil Gutter, sand Trap Tank dan Crude oil Tank.( Pastikan fibre Press cake harus kosong pada screw Press )
e. Crude Oil Pump tetap beroperasi hingga Compartment di Crude Oil Tank kosong, kemudian matikan kran air panas, Matikan semua Isolator Listrik.

7. Garis Panduan Untuk Pengendalian Mutu
a. Pertahankan Digester penuh( ¾ ) sepanjang waktu operasi.
b. Pengeluaran minyak dari Digester harus lancar.
c. Pertahankan temperature didalam Digester sekitar 800 C - 900 C.
d. Pisau - Pisau pengaduk( Stirring Arms ) harus dalam kondisi bagus dan kerenggangan antara ujung pisau dengan dinding harus tidak lebih dari 35 mm.
e. Kehilangan minyak di sabut ( Fibre ) tidak boleh melebihi 8.5% dalam basis kering ( OLDB ). dan < 5 % basis basah ( wet basis / OLDB )
f. Persentase Nut pecah ( Broken Nut ) terhadap total Nut di dalam ampas ( Press cake ) tidak melebihi 15 %.
g. Vibrating Screen harus dalam kodisi bagus untuk :
1 ). Mencegah kelebihan bahan yang terbawa ke Digester, Karena akan mempengaruhi proses Digester, Press dan juga kapasitas olah( Througput).
2 ). Mencegah kegagalan Operasi di Stasiun klarifikasi.

8. Tugas – tugas Operator
a. Memelihara kebersihan mesin dan tempat kerja.
b. Mengoperasikan mesin dengan aman dan benar.
c. Memastikan kapasitas olah dipertahankan.
d. Mencatat operasi mesin seperti, waktu mulai/berhenti, sebab kerusakan, pembacaan ampere electromotor dsb.
e. Menginformasikan kepada Assisten/Mandor yang sedang bertugas jika terjadi kelainan mesin atau kerusakan.
f. Melaksanakan prosedur operasi yang digariskan oleh pimpinan seperti prosedur penghidupan atau penghentian atau melaksanakan intruksi dari Assisten/Mandor yang sedang bertugas.
g. Mempertahankan digester tetap penuh dan drainase minyak secara maksimum.
h. Mempertahankan kualitas ampas ( Press Cake).
i. Sand trap tank harus di drain setiap hari( pagi ) walaupun proses lanjut olah.
j. Karyawan bagian stasiun Press harus tetap berada di stasiun Press pada saat jam kerja kecuali ada keperluan/tugas lain demi kelancaran proses produksi
k. Keutuhan peralatan/perlengkapan kerja di Stasiun Press harus dijaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar