Selasa, 21 September 2010

BAB VII STANDART OPERASI PROSEDUR ( SOP ) STASIUN THRESHING

Garis Panduan Dan Prosedur Operasi Stasiun Threshing

1. Menjalankan
Menjalankan Stasiun Threshing sangat erat hubungannya dengan stasiun Digester dan Press. Oleh karena itu, jika digester telah dijalankan, prosedur yang harus dilakukan adalah :
a. Jalankan Inclained Empty Bucnh Conveyor
b. Jalankan Horizontal Empty Bunch Conveyor
c. Jalankan Top Fruit Conveyor, setelah digester feed conveyor dijalankan.
d. Jalankan Fruit Elevator
e. Jalankan cross bottom conveyor no 1 & 2
f. Jalankan Conveyor Under Threshing Drum
g. Jalankan Mesin Double Threshing

2. Menghentikan
a. Prosedur untuk menghentikan adalah berlawanan dengan prosedur menjalankan.
b. Sebelum Auto feeder dihentikan hopper harus dalam keadaan kosong dan bersih terhadap sisa brondolan.
Mesin Threshing masih tetap berjalan sampai tidak ada lagi tandan kosong yang di buang. Dalam keadaan berhenti, Semua isolator listrik harus dalam keadaan posisi mati ( Off )
c. Sisa - sisa brondolan di sudut – sudut Auto Feeder harus dikorek dan dibersihkan.

3. Selama Operasi
a. Pengisian tandan buah ke dalam Thresher harus secara merata. Hal ini untuk meminimalkan kelebihan beban pada thresher dan juga mengurangi kehilangan minyak melalui tandan kosong. Pada saat thresher kelebihan beban, sebagian besar jeruji mesin Stripper tersumbat oleh tandan, sehingga banyak yang keluar bersama tandan kosong. Dan juga pada saat itu, kontak antara tandan kosong dengan buah semakin sering yang mengakibatkan semakin banyak minyak yang diserap. Pada keadaan kelebihan beban, Efesiensi perontokkan juga berkurang dan kehilangan minyak banyak terjadi melalui buah yang tidak lepas dari tandannya.
b. Pemeriksaan visual yang tetap terhadap tandan kosong yang keluar dari Thresher harus terus dilakukan. Hal ini untuk mengetahui apakah stasiun Sterilizer dan Thresher telah berfungsi dengan baik dan benar dan juga kualitas TBS. Operator harus memeriksa setiap jam keadaan tandan yang tidak terontokan ( USB ) dan juga harus memastikan hal ini dilaksanakan dengan benar dan dicatat setiap hari.
c. Tandan yang tidak terontokan ( USB = Unstripped Bunch ) adalah setiap Tandan yang 5 ( lima ) atau lebih brondolan masih melekat ( tidak lepas ) dari tandannya setelah keluar dari thresher.

4. Garis Panduan dan Pengendalian Mutu
a. Pemasukkan tandan buah ke mesin Thresher harus secara taratur, terus menerus dan merata selama proses produksi, pengendalian Auto Feeder untuk menghasilkan kapasitas olah ( Troughput ) yang diinginkan.
b. Persentasi dari tandan yang tak terontokkan ( USB ) harus dipantau dan tidak melebihi 2.5 % dari total TBS yang diproses.

5. Pencatatan
Jumlah lori buah yang diangkat setiap jam harus dicatat oleh operator crane selama produksi, angka ini kemudian diserahkan kepada Assisten/Mandor pada akhir giliran ( Shift ).

6. Tugas – Tugas Operator :
a. Mempertahankan kebersihan peralatan dan mesin serta tempat kerja.
b. Mengoperasikan mesin dengan aman dan benar sepanjang waktu.
c. Memastikan aliran buah berjalan lancar melalui mesin/peralatan sepanjang waktu sesuai dengan kapasitas olah.
d. Menjaga semua catatan yang berhubungan dengan mesin/peralatan seperti waktu mulai dan berhenti, alasan mengapa terjadi keterlambatan, pengangkatan oleh crane dan sebagainya.
e. Melaporkan kepada Assisten/Mandor yang bertugas jika terjadi kerusakan atau kelainan mesin.
f. Melaksanakan prosedur operasi sebagaimana telah digariskan oleh pimpinan atau instruksi yang diberikan oleh Assisten/Mandor.
g. Memastikan tandan yang tak terontokkan dihitung dan di catat.
h. Karyawan bagian stasiun Threshing harus tetap berada di stasiun Threshing pada saat jam kerja kecuali ada keperluan/tugas lain demi kelancaran proses produksi
i. Keutuhan Peralatan/perlengkapan kerja di Stasiun Thresing harus dijaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar